
Ilustrasi (Foto: Muti/Balimemo.com)
Balimemo.com - Pulau Bali terkenal di seluruh dunia dengan keindahan alam dan penduduknya yang ramah. Namun, tak sedikit yang bertanya, sejak kapan Pulau Bali diberi nama Bali? Untuk menjawab pertanyaan ini, jawabannya tidak mudah.
Menilik bahasa Sansekerta, Bali bermakna persembahan, kembali, atau sesaji. Namun, Hindu Ensiklopedi Indonesia dalam kanal Youtubenya memaparkan, terdapat beberapa versi penyematan nama Bali untuk Pulau Bali.
I Ketut Wiana dalam buku `Mengapa Bali disebut Bali?`, menuliskan bahwa kitab Rg Weda sebagai sumber tertua yang ditemukan pada bagian `Satapatha Brahma 11.5.6.1`, muncul istilah Bali.
Namun, istilah tersebut tidak hanya merujuk pada pulau saja, melainkan jauh sebelum itu dialamatkan untuk banyak hal, terutama kebudayaan Hindu Bali.
Versi lain asal-usul penamaan Pulau Bali ditulis oleh sejarawan Bali, IB Putu Bangli dalam bukunya `Mutiara dalam Budaya Hindu Bali` terbitan 2005. Dia menyebut `Bali` memiliki kesamaan makna dengan `Wali` dan `Banten`, yakni persembahan.
IB Putu Bangli menguatkan pendapatnya berdasarkan penemuan sejumlah prasasti yang menuliskan ketiga nama tersebut. Kata `Bali` disebut paling banyak ditulis dalam prasasti-prasasti ini.
Dalam prasasti tertua yang pernah ditemukan di Bali, Prasasti Blanjong, tertera kata `walidwipa`. Prasasti tersebut diketahui berasal dari tahun 835 saka atau 913 masehi.
Selanjutnya, kata `Bali` ditemukan di Prasasti Gobleg yang berasal dari tahun 983 masehi. Dalam prasasti itu, terdapat kata `siwyan dini di bali` yang bermakna `dihormati di sini di Bali`.
Terakhir, Prasasti Raja Jayapangus sekitar tahun 1100-an masehi. Prasasti itu menyebutkan kalimat `pinaka pangupajiwa ning jiwa, jiwa wardhana ring Bali Dwipa`, yang berarti `merupakan sumber penghidupan demi pertumbuhan setiap penduduk di Pulau Bali`.
Jika dicermati, terdapat kesamaan antara `Bali` dan Wali`. Dalam bahasa Bali, penyebutan `w` dan `b` memiliki padanan. Contoh, weringin untuk beringin, waruna untuk baruna, dan wanwa untuk banwa.
Adapun kesamaan istilah `Bali` dan `Banten` dikaitkan dengan nama salah seorang Raja Bali Kuna dalam Prasasti Langgahan tahun 1337 masehi. Raja Bali Kuna ini bernama Paduka Batara Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten, yang bermakna `penguasa delapan arah mata angin sebagai permatanya Pulau Banten`.
TAGS : Sejarah Asal-Usul Bali Wali Peninggalan Bersejarah