Kamis, 19/09/2024 09:05 WIB

Mengenal Sate Lilit, Kuliner yang Sarat Makna Filosofis

Tusuk Sate Lilit berbeda dari Sate Madura, karena bentuknya lebar dan tebal.

Sate Lilit khas Bali (Foto: TasteAtlas)

Balimemo.com - Ayam betutu bukan satu-satunya kuliner khas Bali yang mendunia. Sate lilit yang menghiasi hidangan nasi di Bali juga tak kalah lezat dan sayang dilewatkan ketika berkunjung ke Pulau Dewata.

Kata `lilit` dalam Sate Lilit bermakna membungkus. Istilah ini digunakan karena daging yang digunakan membungkus tusuk sate. Tusuk Sate Lilit berbeda dari Sate Madura, karena bentuknya lebar dan tebal.

Mulainya, Sate Lilit dijadikan hidangan dalam upacara adat Caru, sebuah upacara adat yang bertujuan menjaga keseimbangan alam semesta. Caru juga diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa Hindu.

Umumnya, Sate Lilit hanya dihidangkan dalam jumlah ganjil, baik tiga maupun lima tusuk. Sate lalu diikat dan diletakkan di antara lawan, yang dianggap sebagai simbol mata angin.

Selain itu, sate ini pada masa lalu juga dijadikan lambang kejantanan pria. Masyarakat akan mempertanyakan kejantanan pria, jika dia tidak bisa membuat Sate Lilit.

Berasal dari Kabupaten Klungkung, Sate Lilit mulanya hanya dibuat dari daging babi atau ayam. Namun, seiring perkembangan zaman, Sate Lilit kini bisa menggunakan daging sapi dan ayam, guna memenuhi permintaan wisatawan.

Sate Lilit juga tidak hanya dijumpai di Klungkung. Kuliner khas ini sudah tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Bahkan di Jembrana, Sate Lilit menjadi salah satu hidangan upacara keagamaan komunitas Muslim. Tertarik mencoba?

TAGS : Wisata Kuliner Sate Lilit Makanan Khas Bali




TERPOPULER :