Monumen Renon di Denpasar (Foto: Ist)
Balimemo.com - Kota Denpasar dikenal sebagai ibu kota Provinsi Bali. Wilayah kotamadya ini menjadi pusat aktivitas, mulai dari pemerintahan, pariwisata, hingga perekonomian Pulau Dewata. Karena itu, tak heran kota ini mencatatkan pendapatan per kapita dan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Bali.
Terletak di Bali bagian selatan, Denpasar merupakan kota terbesar di gugus Nusa Tenggara, sekaligus kota terbesar kedua di wilayah Indonesia timur setelah Kota Makassar.
Selain statusnya sebagai ibu, tak banyak orang mengetahui bahwa Denpasar pada awalnya bukanlah nama sebuah daerah, melainkan taman. Taman yang dimaksud ialah taman kesayangan Raja Badung, Kyai Jambe Ksatrya.
Secara etimologi, `den` bermakna utara, sedangkan `pasar` artinya pasar, sehingga secara keseluruhan berarti `utara pasar`. Maksudnya, lokasi taman ini dulunya berada di utara pasar, yang saat ini menjadi Pasar Kumbasari.
Menurut sejarah, Kota Denpasar didirikan oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan, yang merupakan keturunan dari Puri Pemecutan. Nama Denpasar baru muncul saat wilayah ini dikuasai dua kerajaan, yakni Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya. Kedua kerajaan tersebut dipimpin oleh keturunan yang sama, yaitu Kyai Jambe Pula.
Taman yang dibangun oleh Kyai Jambe Ksatrya inilah yang selanjutnya dijuluki Denpasar. Puri Denpasar sempat dihancurkan pada masa zaman penjajahan Belanda, dan bangunan bekasnya dipakai sebagai kantor Asisten Residen Bali Selatan dan Kontroleur Badung.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 menetapkan Kota Depasar sebagai ibu kota Kabupaten Badung. Kemudian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengeluarkan keputusan Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, untuk mengesahkan Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali menggantikan Kota Singaraja.
Secara geografis, Kota Denpasar berada pada ketinggian 0-75 meter dari permukaan laut (mdpl). Luasnya mencapai 127,78 kilometer persegi, atau 2,18 persen dari luas wilayah Provinsi Bali.
TAGS : Kota Denpasar Profil Wilayah Bali