Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menyaksikan prosesi Petik Laut di Desa Air Kuning (Foto: Dok. Pemkab Jembrana)
Balimemo.com - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba melepas puluhan sampan yang bersandar di pesisir pantai Desa Air Kuning, dalam kegiatan Petik Laut yang berlangsung pada Minggu (30/7) kemarin.
Petik Laut merupakan ritual tradisional yang dilakukan rutin oleh masyarakat pesisir Jembrana setiap tahun. Tradisi juga sudah ada sejak zaman nenek moyang.
"Petik laut ini juga merupakan tradisi masyarakat pesisir yang perlu dilestarikan dan sudah ada dari zaman nenek moyang, yang terpenting semangat kebersamaan dan masyarakat selalu disertai rasa bahagia," kata Tamba dikutip dari laman resmi Pemkab Jembrana pada Senin (31/7).
Menurut Tamba, prosesi ini pantas dilakukan dan dijaga keberlangsungannya, dalam rangka menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Sebelumnya, ritual serupa juga dilaksanakan di Desa Pulukan, Desa Yeh Sumbul, dan Desa Pekutatan.
"Nanti di Desa Pengambengan, Desa Candikusuma dan di Gilimanuk. Semoga semua nelayan kita berbahagia dan hasil tangkapannya memuaskan guna memberikan kesejahteraan pada nelayan kita," tutur dia.
Sementara itu, dijelaskan oleh Perbekel Desa Air Kuning, Syamsyudin, bahwa Petik Laut bermakna rasa syukur kepada Tuhan, atas berkah dan rahmat-Nya yang memberikan rezeki kepada para nelayan berupa ikan dan hasil laut lainnya.
"Syukuran Petik Laut sudah tradisi dan budaya yang saudah berjalan sejak lama turun temurun bahkan dari nenek moyang sudah ada hingga sekarang," ujar Syamsyudin.
Dalam syukuran tahun ini, lanjut Syamsyudin, pihaknya juga mengadakan kejuaraan lomba balap jukung (sampan) tradisional berhadiah yang telah disiapkan panitia.
"Kami ingin lomba balap jukung bisa diadakan lebih besar lagi dengan mengundang peserta balap jukung atau nelayan diluar desa Air Kuning," tutup dia.
TAGS : Pemkab Jembrana Petik Laut I Nengah Tamba Air Kuning Tradisi Adat