Bupati Jembrana, I Nengah Tamba (Foto: Dok. Pemkab Jembrana)
Balimemo.com - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, pada akhir pekan lalu melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) rumah produksi (factory sharing) kakao, di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.
Tamba mengatakan factory sharing ini merupakan salah satu upaya pengembangan produk kakao di sektor hilir, sehingga produk olahan yang dibuat mampu menambah nilai jual kakao petani.
Kakao, lanjut Bupati Tamba, juga merupakan komoditas andalan Jembrana di sektor pertanian, di samping padi dalam rangka mendukung terwujudnya Jembrana Emas 2026.
"Jadi ini adalah bentuk hilirisasi, kita tidak hanya berfokus pada ekspor biji saja, namun bagaimana menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai tambah dan semangat itu kita mulai hari ini," kata Tamba dikutip dari laman resmi Pemkab Jembrana.
Tamba menambahkan bahwa hilirisasi produk sejalan dengan program Presiden Joko Widodo, guna membantu pertumbuhan perekonomian petani dan masyarakat di Kabupaten Jembrana. Apalagi, Jembrana mampu menghasilkan 3.000 ton kakao per tahun.
"Hal itu tentunya akan kita terus dorong mengingat kakao Jembrana sangat diminati oleh pasar internasional dan dalam negeri termasuk nanti menyusul juga produk olahannya dari rumah factory sharing ini," jelas dia.
Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp9,6 miliar dari pemerintah pusat, dan ditargetkan rampung pada November mendatang. Ke depannya, rumah produksi kakao akan dijadikan bagian dari ekosistem pariwisata di Kabupaten Jembrana.
"Kita sediakan space untuk melihat secara langsung pengolah kakao termasuk di dalamnya nanti ada ruang kafe untuk minum coklat dan souvenir dari produk coklat Jembrana," tutup dia.
TAGS : Rumah Produksi Kakao Pabrik Coklat Kabupaten Jembrana I Nengah Tamba