Alat pemintal kapas karya Politeknik Negeri Bali (Foto: Dok. Ditjen Pendidikan Vokasi)
Balimemo.com - Kolaborasi Politeknik Negeri Bali (PNB) dengan pemerintah daerah dan desa-desa mitra, berhasil melahirkan berbagai teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Salah satunya ialah alat pemisah biji kapas dan mesin pemintal kapas. Berkat alat tersebut, warga Desa Kubu, Karangasem kini lebih produktif dan efisien saat mengolah kapas.
Alat pemisah biji kapas dan memintal kapas ini dirancang oleh dosen Teknik Mesin PNB, Anom Adiaksa dan beberapa mahasiswanya. Seperti namanya, alat ini berfungsi memisahkan biji kapas sebelum kapas tersebut dipintal menjadi benang.
"Sebelum ada alat ini, warga desa memisahkan biji kapas ini secara manual dengan tangan. Memakan waktu sangat lama dan sangat tidak efisien," kata Anom dikutip dari laman Ditjen Vokasi Kemdikbudristek pada Jumat (11/8) lalu.
Memecah biji kapas, lanjut Anom, bukan pekerjaan mudah. Pasalnya biji kapas ini relatif kecil sehingga benar-benar diperlukan ketelitian dalam pengerjaannya.
"Bisa sampai berjam-jam bahkan berhari-hari untuk proses pemisahan ini," terang Anom.
Desa Kubu memang tergolong gersang untuk lahan pertanian. Pemerintah setempat lalu memberikan warga desa yang umumnya petani, bibit tanaman kapas untuk ditanam. Warga kemudian mengelola hasil dari tanaman kapas tersebut menjadi benang untuk membuat kain, dan menenun.
Tidak hanya menciptakan alat pemisah biji kapas, Anom yang juga kepala laboratorium teknik ini juga membuat mesin pemintal kapas yang sangat diperlukan warga. Sebelumya, dengan alat sederhana, pemintalan kapas bisa memakan waktu hampir delapan jam.
"Dengan alat yang kami kembangkan ini, proses pemintalan kapas hanya memerlukan waktu tiga jam saja untuk 10 kilogram kapas," ungkap dia.
TAGS : Alat Pemintal Kapas Politeknik Negeri Bali Inovasi Pemkab Karangasem
