Kamis, 19/09/2024 08:25 WIB

Bupati Jembrana Beri Rp15 Juta untuk Aksi Pelestarian Hutan

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendukung dengan memberi bantuan dana sebesar Rp15 juta saat mengunjungi Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan, pada Minggu (8/10).

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba (Foto: Dok. Pemkab Jembrana)

Balimemo.com - Kelompok Tani Hutan (KTH) Pulukan melakukan aksi pelestarian hutan, sebagai upaya mewujudkan misi pemerintah Kabupaten Jembrana dalam menjaga kesucian hutan dan pegunungan (Wana kerthi).

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendukung dengan memberi bantuan dana sebesar Rp15 juta saat mengunjungi Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan, pada Minggu (8/10).

"Melestarikan hutan itu berfungsi untuk membendung air, terlebih ke depan kita akan mengalami pemanasan global, disini dengan giatnya masyarakat melakukan penghijauan, otomatis air itu bisa terjaga," ucap Bupati I Nengah Tamba dikutip dari laman resmi Pemkab Jembrana.

Lebih lanjut, Tamba mengimbau KTH Pulukan serta masyarakat Desa Pulukan agar betul-betul menjaga hutan dengan baik. "Kita jaga dan lestarikan hutan kita, serta masyarakat di sekitar agar diedukasi tentang pengetahuan bagaimana pentingnya menjaga hutan, menjaga alam ini," ajak dia.

"Tentu ini menjadi barang yang sangat mahal hutan kita ini, nanti pada saatnya di tahun 2026, 2027 inilah yang akan dikunjungi wisatawan karena kita kembali ke back to nature (kembali ke alam) konsep wisata ke depan, dan kita miliki itu," imbuh dia.

Kepala Desa Pulukan, I Wayan Armawa, mengatakan Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan merupakan hutan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Konsep yang kita bangun untuk mengembangkan wisata agro adalah hutan itu biar tetap alami, namun hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat pulukan pada khususnya dan Jembrana pada umumnya," ujar Armawa.

"Kita sudah menanam seribu bibit pohon durian jenis kane, musang king, bawor, duri hitam, beberapa bibit ada yang sudah besar dan ada manggis, pala juga ada di wilayah hutan Desa Pulukan ini," tambah dia.

Menurut dia, Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan merupakan hutan yang harus dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Desa Pulukan.

Sementara itu, Kepala Desa Yehembang Kauh I, Komang Darmawan menyampaikan hutan belajar ini dibentuk karena adanya krisis pengetahuan tentang hutan, sudah banyak siswa/siswi sekolah dari tingkat SD sampai dengan universitas mengunjungi tempat ini.

"Saya harap ke depan keberlanjutan Hutan Belajar ini agar dapat lebih berkembang, karena selain menjaga kelangsungan hidup manusia, hutan juga menjadi habitat bagi tanaman maupun binatang endemik Jembrana," ujar Darmawan.

Dia berharap kawasan Hutan Giri Putri yang merupakan perpustakaan alam atau hutan belajar, agar dijaga kelestariannya untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya kesadaran menjaga hutan. (Ris)

TAGS : Pelestarian Hutan Pemkab Jembrana I Nengah Tamba




TERPOPULER :