Ilustrasi Pertanian (Foto: Unsplash/Sergio Camalich)
Balimemo.com - Ekonomi Bali pada triwulan III 2023 meningkat sebesar 5,35 persen dibandingkan triwulan III 2022, meski usaha di bidang pertanian mengalami kontraksi lebih pada kuartal ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Kadek Muriadi Wirawan di Denpasar, Senin (6/11) kemarin.
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada triwulan III nilai yang terbentuk mencapai Rp69,63 triliun, sementara triwulan III 2022 Rp63,01 triliun, dan triwulan II 2023 Rp68,69 triliun sehingga selain tahun ke tahun, secara kuartal ekonomi Bali juga meningkat.
“Pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan triwulan III pertumbuhannya kontraksi sebesar 4,85 persen, ini lebih dalam dari triwulan II 2023 (saat itu kontraksi 2,60 persen),” kata Muriadi.
Kadek Muriadi Wirawan menambahkan, bidang lapangan pekerjaan yang paling tinggi mengalami pertumbuhan, yaitu transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum, dan jasa keuangan & asuransi, sementara berbanding terbalik dengan pertanian.
“Ini utamanya terjadi pada komoditas pangan, karena musim kemarau dan musim panen tidak merata. Kalau di perkebunan karena belum memasuki masa panen, dan perikanan karena kondisi gelombang laut yang tidak kondusif,” jelas dia.
Selain merosot dari triwulan II 2023, jika dibandingkan dengan triwulan III 2022 pertanian juga mengalami kontraksi, di mana saat itu pertumbuhannya positif di angka 2,52 persen.
Meski demikian, jika melihat tren musim, Muriadi menyebut ada peluang petani Bali memanfaatkan musim penghujan yang akan tiba, namun kembali lagi bagaimana upaya mereka memaksimalkan potensi agar terbebas dari kontraksi pada triwulan berikutnya.
“Karena memang salah satunya musim dalam hal ini air kan penting paling utama dalam melakukan proses pengolahan pertanian. Kita harap hasilnya itu,” ujarnya.
Kontraksi di lapangan pekerjaan pertanian nyatanya juga berdampak pada menurunnya orang-orang yang bekerja pada sektor tersebut.
BPS Bali melihat seiring dengan membaiknya ekonomi Bali yang dipicu oleh sektor pariwisata membuat sebagian beralih, Indikasinya ialah, sejak Januari hingga September tercatat lapangan kerja dengan pertumbuhan tertinggi didominasi oleh transportasi dan pergudangan dengan 29,93 persen, akomodasi dan makan minum dengan 16,97 persen, dan pengadaan listrik dan gas 15,26 persen.
TAGS : Bali Ekonomi Pariwisata Pertanian