Ilustrasi kain khas tradisional khas Bali (Foto: Pixabay/DEZALB)
Balimemo.com - Pulau Dewata menyimpan banyak ragam budaya yang kaya akan nilai sejarah dan juga makna. Salah satu perwujudannya ialah tergambar dalam kain-kain tradisional yang bisa kamu temui di sejumlah wilayah di Bali.
Kain-kain khas Bali bukan hanya memiliki pamor di wilayahnya saja, tetapi juga terkenal secara nasional serta internasional. Bahkan salah satu dari kain batik asal Bali ada yang pernah tampil di panggung peragaan busana desainer internasional.
Bagi kamu yang ingin atau sedang berada di Bali, Balimemo sudah merangkum pilihan kain tradisional khas bali bisa kamu bawa pulang.
Berikut 5 Kain Tradisional Khas Bali yang Wajib Kamu Ketahui
1. Gringsing
Kain khas bali yang pertama ialah Gringsing. Gringsing tidak seperti jenis kain tenun lainnya, kain ini diproduksi oleh masyarakat Desa Tenganan yang dibuat dengan teknik ikat ganda.
Salah satu yang menarik dari kain ini ialah, untuk menyelesaikan satu kain gringsing dibutuhkan waktu mencapai satu tahun.
Bagi kamu yang berminat untuk meminang kain gringsing cukup datang saja ke Desa Tenganan, karena disana banyak pengerajin yang menjual kain gringsing, bahkan kamu bisa melihat proses pembuatannya secara langsung.
2. Prada
Kain prada merupakan kain khas bali yang memiliki tampilan yang cukup mewah di antara jenis kain lainnya. Hal ini disebabkan adanya lapisan warna keemasan pada seluruh bagian kain.
Corak atau lapisan emas ini bisa umumnya didesain dengan bentuk hewan atau bunga. Untuk membuat kain prada dibutuhkan keterampilan yang tinggi karena detail motifnya yang cukup rumit.
Dahulu, kain prada dibuat dengan emas asli, namun seiring dengan berjalannya waktu, para pengrajin menggunakan benang atau foil berwarna emas.
3. Endek
Kain Endek merupakan kain khas bali yang hadir mewarnai gelaran Paris Fashion Week yang berlangsung pada bulan Desember tahun 2020 silam. Bahkan setelahnya, kain endek hadir dalam koleksi rumah mode Christian Dior Spring/Summer 2021.
Dari 86 desain koleksinya, terdapat 9 desain yang menggunakan motif kain endek. Kain khas Bali tersebut sudah berkembang sejak tahun 1985 dan umumnya digunakan dalam acara keagamaan.
Namun seiring berkembangnya waktu, ada beberapa motif kain endek yang juga bisa digunakan untuk kebutuhan fesyen. Kamu bisa membeli kain ini dengan mengunjungi Desa Sidemen di Karangasem yang merupakan desa penghasil tenun endek.
4. Rangrang
Kain Rangrang memiliki motif simetris dan warnanya yang cerah. Motif dari kain rangrang terinspirasi dari daerah pegunungan dan perbukitan di wilayah Bali.
Warna pada kain ini dihasilkan dari pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kulit mangga, daun indigo, serta serat kayu. Kain rangrang banyak diproduksi di wilayah Nusa Penida.
5. Poleng
Kian poleng merupakan kain yang sering dikenakan oleh para penari Kecak. Kain ini memiliki desain kotak-kotak hitam dan putih yang mewakili dua karakteristik kontradiktif Rwa dan Bhineda.
Selain dikenakan dalam acara dan upacara adat, kain poleng juga sering dililitkan pada benda-benda tertentu seperti pohon-pohon besar dan patung, konon katanya hal tersebut menjadi penanda bahwa ada roh para butha atau penunggu pada area atau objek tersebut.
TAGS : kain tradisional Bali budaya