Selasa, 17/09/2024 03:20 WIB

7 Etika yang Wajib Diperhatikan Turis Asing saat di Bali

Sebagai wisatawan, penting untuk selalu menjaga sikap dan menghormati norma-norma lokal agar tidak menimbulkan resistensi antara warga lokal dan wisatawan asing.

Ilustrasi membantu sesama (Foto: Pixabay/Pixundfertig)

Balimemo.com - Bali dengan beragam pesonanya, telah lama menjadi tujuan utama wisatawan dari seluruh dunia. Pulau Dewata menawarkan keindahan alam, kekayaan budaya, serta keramahan penduduk lokal yang membuat setiap kunjungan menjadi istimewa.

Namun, sebagai wisatawan, penting untuk senantiasa menjaga sikap dan menghormati norma-norma lokal agar tidak menimbulkan resistensi antara warga lokal dan wisatawan asing.

Berikut ini beberapa panduan etika yang harus diperhatikan oleh wisatawan asing saat berada di Bali, serta contoh kasus yang menunjukkan pentingnya menjaga sikap yang baik.

1. Menghormati Adat dan Tradisi Lokal

Bali memiliki adat dan tradisi yang kaya dan sakral. Sebagai wisatawan, sangat penting untuk menghormati hal ini.

Misalnya, saat mengunjungi pura (tempat ibadah Hindu), pastikan untuk berpakaian sopan, yaitu dengan mengenakan sarung dan selendang, kemudian jangan menginjak canang sari (sesajen) yang sering ditempatkan di tanah sebagai bentuk persembahan.

2. Bersikap Sopan dan Ramah

Keramahan merupakan salah satu ciri khas masyarakat Bali. Sudah seharusnya juga Wisatawan bersikap demikian. Semisal denan menyapa dengan senyum, menggunakan kata-kata sopan, serta menghormati warga lokal dapat menciptakan hubungan yang harmonis.

3. Menjaga Kebersihan dan Lingkungan

Kebersihan merupakan tanggung jawab bersama. Wisatawan harus membuang sampah pada tempatnya, menghindari penggunaan plastik sekali pakai, dan berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan jika ada kesempatan.

Bali terkenal dengan alamnya yang indah, dan menjaga kebersihannya ialah satu langkah paling ringan untuk menghormati dan melestarikannya.

4. Menghindari Tindakan yang Tidak Pantas

Beberapa kasus pelanggaran oleh wisatawan asing di Bali telah menimbulkan sentimen negatif di kalangan warga lokal. Contoh kasus yang mencuat salah satunya ialah seorang turis asal Rusia yang kedapatan menari telanjang di puncak Gunung Batur pada tahun 2022.

Tindakan tersebut sangat tidak dibenarkan dan dianggap sangat tidak menghormati tempat suci tersebut.

Kejadian ini memicu kemarahan masyarakat Bali yang merasa adat dan kepercayaannya telah dilecehkan. Contoh lainnya ialah perilaku vandalisme dan mabuk di tempat umum yang tidak sesuai dengan norma kesopanan lokal.

5. Menghormati Ruang Pribadi dan Properti Warga

Wisatawan harus menghindari masuk ke pekarangan rumah warga tanpa izin, semisal tidak memotret orang tanpa izin. Hal ini penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat setempat.

6. Memberikan Kontribusi Positif

Salah satu contohnya ialah seorang turis asal Australia, Alex Kay, yang membantu penyandang disabilitas di Bali pada 2015. Kala itu, Alex menciptakan sistem bahasa isyarat pertama untuk komunitas lokal di Pulau Dewata.

7. Mempromosikan Pariwisata yang Bertanggung Jawab

Wisatawan dapat berperan dalam mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab dengan memilih layanan yang berkelanjutan, mendukung bisnis lokal, dan mengikuti pedoman wisata yang etis.

Dengan demikian, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan Bali, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestariannya.

TAGS : Etika di Bali Wisatawan Asing Aturan di Bali




TERPOPULER :