Arak Bali dapat dicampur dengan bahan minuman lainnya untuk menghasilkan mojito (Foto: Unsplash/Jennifer Schmidt)
Balimemo.com - Bagi penyuka minuman beralkohol, berlibur ke Bali merupakan waktu yang tepat untuk mencicipi minuman keras khas Pulau Dewata, Arak Bali. Arak merupakan adalah minuman tradisional hasil fermentasi dan destilasi yang mengandung 37-60 persen alkohol.
Dikutip dari laman web Undiksha, arak umumnya dibuat dari tuak kelapa dengan cara penyaringan (destilasi). Namun, bisa pula bdibuat dengan proses penapean atau fermentasi yang selanjutnya diperas.
Di Bali, arak digunakan sebagai sajian upacara (tetabuh). Jika dikonsumsi tidak secara berlebihan, arak dipercaya menghangatkan badan, menghilangkan mual, dan pengobatan tradisional lainnya.
Air nira kelapa merupakan bahan baku pembuatan arak Bali. Adapun peralatan yang digunakan meliputi pisau besar dan jerigen untuk menyadap nira, gentong sebagai media penyimpanan dan fermentasi, pipa bambu, panci, dan kendi.
Proses produksi diawali dengan penyadapan nira kelapa guna mengumpulkan 80-90 liter nira. Setelah terkumpul, lalu dilakukan proses fermentasi selama tiga hari dengan menambahkan serabut kelapa ke dalam nira.
Setelah nira kelapa terasa asam dan beralkohol, nira dimasukkan ke dalam panci besar untuk dipanaskan di atas tungku api selama 8-10 jam.
Ketika proses pemanasan tersebut, alat destilasi harus ditambahkan daun kopi atau daun talas yang sudah ditumbuk, dioleskan pada celah lubang udara penutup panci, dan rongga kecil pada sambungan pipa bambu, agar uap nira tidak bocor sehingga benar-benar masuk ke dalam kendi penampung.
Proses ini terus berlangsung selama 8-10 jam hingga akhirnya dihasilkan sebuah arak murni. Namun, perlu diingat tidak semua arak Bali berkualitas tinggi, sehingga kamu perlu bertanya terlebih dahulu sebelum membeli.
TAGS : Arak Bali Minuman Tradisional Nira Kelapa
