Minggu, 08/09/2024 11:49 WIB

Kenali Tradisi Mepasah, Pemakaman Unik Asal Desa Trunyan

Mepasah, tradisi pemakaman unik asal Desa Trunyan, Kintamani, Bali

Mepasah, tradisi pemakaman unik asal Desa Trunyan (Foto: Dok. National Geographic)

Balimemo.com - Berbicara soal Bali bukan hanya mengenai keindahan alam dan gemerlap wisata saja, tetapi lebih jauh dari itu, ada banyak tradisi unik yang tersimpan di dalamnya.

Desa Trunyan, misalnya. Desa ini merupakan bagian dari daerah Kintamani yang memiliki satu tradisi pemakaman unik. Orang-orang yang meninggal disana jenazahnya tidak dikubur ataupun di kremasi, melainkan diletakkan di bawah pohon Taru Menyan.

Meski demikian, terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam proses pemakaman ini seperti, jumlah jenazah yang diletakan di bawah pohon Taru Menyan dan tidak lebih dari sebelas orang.

Prosesi pemakaman dengan cara itu juga harus memenuhi beberapa syarat lainnya, seperti meninggal secara wajar, telah menikah dan memiliki anggota tubuh yang lengkap.

Jika syarat tersebut telah tepenuhi, maka meraka yang meninggal akan dimakamkan dengan secara Mepasah atau ditaruh di bawah Taru Menyan dengan ditutup kain putih. Wilayah pemakamannya disebut sebagai Sema Wayah.

Namun, terdapat dua wilayah lain jika jenazah tidak memenuhi ketentuan tersebut, dan mereka yang meninggal pun akan dikebumikan dengan cara dikubur.

Dua wilayah yang tidak dimakamkan secara mepasah disebut dengan Sema Muda, yang mana digunakan untuk memakamkan anak kecil atau orang dewasa yang belum menikah.

Kemudian ialah Sema Bantas jika jenazah meninggal secara tidak wajar ataupun anggota tubuh yang tidak lengkap karena penyakit.

TAGS : Mepasah Pemakaman Unik Bali




TERPOPULER :