Jum'at, 20/09/2024 04:48 WIB

8 Tradisi Tertua yang Eksis hingga Kini di Bali

Berikut ini delapan tradisi tertua yang eksis di Bali yang berhasil dirangkum Balimemo.com

Ngaben, salah satu tradisi tertua di Bali (Foto: Unsplash/Derry Azwar Rizaldy)

Balimemo.com - Di Bali, tradisi tidak hanya menjadi salah satu daya tarik wisata, melainkan juga identitas dan spiritualitas masyarakat lokal. Karena itu, tak heran masih banyak tradisi yang dipertahankan turun temurun dan tetap lestari hingga kini.

Berikut ini delapan tradisi tertua yang eksis di Bali yang berhasil dirangkum Balimemo.com:

1. Ngaben

Ngaben diperkirakan telah ada sejak abad ke-8, ketika pengaruh Hindu mulai masuk ke Bali. Ngaben bukan sekadar upacara pemakaman, tetapi merupakan ritual suci untuk membebaskan jiwa almarhum dari ikatan duniawi. Meskipun telah mengalami beberapa adaptasi, esensi dari upacara Ngaben tetap terjaga hingga saat ini.

2. Subak

Subak, sistem irigasi tradisional Bali, juga merupakan warisan kuno yang masih relevan. Sistem ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-9 dan mencerminkan filosofi Tri Hita Karana yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

UNESCO mengakui Subak sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 2012, sekaligus menggarisbawahi nilai penting dan keberlanjutan tradisi ini.

3. Melukat

Ritual pemurnian diri dengan air suci atau melukat berakar pada kepercayaan kuno Bali sebelum masuknya pengaruh Hindu. Tradisi ini diperkirakan telah ada sejak zaman prasejarah, atau lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Melukat masih sering dilakukan di mata air suci dan pantai-pantai tertentu di Bali, baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan yang mencari pengalaman spiritual.

4. Tari Sanghyang

Sanghyang sebuah tarian sakral, yang juga termasuk dalam daftar tradisi tertua Bali. Tarian ini diyakini berasal dari ritual pemujaan roh leluhur pada masa pra-Hindu. Meskipun jarang dipertunjukkan untuk umum, Tari Sanghyang masih dilakukan di beberapa desa tradisional Bali pada saat-saat tertentu.

5. Megibung

Megibung atau makan bersama dalam satu wadah besar, adalah warisan dari Kerajaan Karangasem yang diperkirakan dimulai pada abad ke-17. Meskipun relatif lebih muda dibandingkan tradisi lainnya, Megibung mencerminkan nilai-nilai kuno Bali tentang kebersamaan dan persatuan. Tradisi ini masih sering dilakukan dalam acara-acara adat dan keagamaan di Bali.

6. Perang Pandang

Komunitas asli Bali atau Bali Aga yang masih mempertahankan tradisi pra-Hindu, juga menyimpan beberapa ritual kuno. Salah satunya adalah upacara Makare-kare atau Perang Pandan di Desa Tenganan, yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-11. Ritual ini melibatkan pertarungan menggunakan daun pandan berduri sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra.

7. Omed-omedan

Omed-omedan atau populer dengan "festival ciuman" di Sesetan, Denpasar, adalah tradisi unik yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-17. Meskipun tampak kontroversial, ritual ini memiliki makna spiritual sebagai simbol kesuburan dan keseimbangan antara energi positif dan negatif.

TAGS : Tradisi Bali Ngaben Megibung




TERPOPULER :