Tradisi Mecaru Mejaga-Jaga di Klunkung (Foto: Tribunnews)
Balimemo.com - Klungkung, Bali menyimpan berbagai kekayaan budaya dan tradisi yang masih terjaga hingga hari ini. Meskipun modernisasi dan perubahan zaman terus berlangsung, masyarakat Kabupaten Klungkung tetap mempertahankan sejumlah tradisi khas yang sarat dengan nilai-nilai filosofi.
Tradisi-tradisi ini tidak hanya warisan budaya, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofi yang mendalam. Setiap tradisi mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan, menghormati alam, dan menguatkan ikatan sosial.
Berikut ini lima tradisi lokal yang masih bisa kamu temui ketika berlibur ke Klungkung, Bali, sebagaimana dirangkum Balimemo.com:
1. Dewa Mesraman
Dewa Mesraman, sebuah ritual yang digelar dua kali setahun pada Hari Raya Kuningan. Tradisi yang berasal dari desa Timbrah Karangasem ini dilaksanakan di Pura Panti Timbrah sebagai wujud bakti kepada leluhur.
Puncak acaranya adalah perarakan enam jempana yang saling berkejar-kejaran, menciptakan suasana seru dan menegangkan. Prosesi ini diakhiri dengan penempatan jempana di Bale Pengaruman Agung, sementara Ida Batara Lingsir ditempatkan terpisah di Bale Pajenengan.
2. Mecaru Mejaga-Jaga
Ini adalah tradisi yang diselenggarakan setiap Agustus di Desa Pakraman Besang Kawan Tohjiwa. Ritual ini bertujuan memohon kesuburan lahan pertanian dan menangkal energi negatif.
Sarana utamanya adalah seekor sapi cula pilihan yang melalui serangkaian prosesi. Masyarakat meyakini bahwa darah sapi yang berceceran memiliki khasiat obat dan dapat melindungi desa.
3. Tradisi Nyaagang
Tradisi Nyaagang yang dilaksanakan saat Hari Raya Kuningan. Ritual ini diyakini sebagai prosesi penghormatan untuk mengantar roh leluhur kembali ke nirwana.
Sesajen berupa jajanan matang dan mentah menjadi simbol perpisahan antara roh leluhur dengan keluarganya yang masih hidup. Nyaagang menandai berakhirnya perayaan Galungan dan Kuningan.
4. Tradisi Megibung
Megibung adalah sebuah tradisi makan bersama yang mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan solidaritas. Dalam tradisi ini, masyarakat duduk bersama menyantap aneka lauk dalam satu wadah.
Megibung tidak hanya tentang berbagi makanan, tetapi juga momen untuk berbagi cerita dan pikiran. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Hindu maupun Islam di Bali pada berbagai upacara atau perayaan.
5. Tari Baris Jangkang
Tari Baris Jangkang, sebuah tarian sakral dari Dusun Pelilit, Desa Pejukutan Nusa Penida. Tarian yang diperkirakan telah ada sejak tujuh abad lalu ini memiliki gerakan sederhana yang melambangkan hubungan manusia dengan alam.
Tari Baris Jangkang dipentaskan pada upacara keagamaan dan saat terjadi wabah penyakit. Untuk melestarikannya, warga secara rutin menampilkan tarian ini pada setiap Pesta Kesenian Bali.
TAGS : Tradisi Bali Kabupaten Klungkung Megibung Mecaru Mejaga-jaga