Kamis, 19/09/2024 23:40 WIB

Makepung, Tradisi Pacuan Kerbau Unik di Jembrana

Makepung yang bermakna berkejar-kejaran, adalah pacuan kerbau yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jembrana.

Tradisi Makepung di Jembrana (Foto: Anadolu Agency)

Balimemo.com - Di tengah hiruk pikuk pariwisata Bali, Kabupaten Jembrana menawarkan warisan budaya yang masih hidup turun temurun hingga saat ini, yaitu Makepung.

Makepung yang bermakna berkejar-kejaran, adalah pacuan kerbau yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jembrana. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan semangat kompetitif masyarakat Bali, tetapi juga menonjolkan hubungan yang kuat antara manusia dan alam, khususnya dalam dunia pertanian.

Sejarah Makepung bermula dari aktivitas petani di sawah yang menggunakan kerbau untuk membajak tanah. Dalam kehidupan sehari-hari, para petani sering kali mengadu kecepatan kerbau mereka di sawah-sawah berlumpur.

Berawal dari ajang iseng di antara petani, kini kegiatan itu berkembang menjadi tradisi yang diikuti dengan serius, dengan aturan main yang jelas dan organisasi yang terstruktur.

Pertandingan Makepung pertama kali diselenggarakan secara formal pada tahun 1930-an dan sejak itu terus berkembang menjadi acara tahunan yang dinanti-nantikan.

Pacuan Makepung biasanya diadakan di lintasan berlumpur dengan panjang sekitar 2 km. Setiap kerbau dipasangkan dalam tim yang disebut sekaa dan diadu kecepatan di lintasan tersebut.

Para joki, yang biasanya dilakoni laki-laki muda, mengendalikan kerbau dengan cekatan sambil berdiri di atas semacam kereta kayu kecil yang disebut cikar. Keahlian joki dalam memacu kerbau dan menjaga keseimbangan sangat menentukan hasil perlombaan.

Makepung tidak hanya tentang siapa yang tercepat, tetapi juga tentang keindahan dan kerapian. Setiap kerbau dihias dengan berbagai ornamen warna-warni, mulai dari mahkota kepala hingga aksesoris pada tubuhnya. Hiasan ini menambah kemeriahan dan estetika dari pacuan ini, sekaligus mencerminkan perhatian masyarakat Bali terhadap detail dan seni.

Acara Makepung biasanya diadakan pada musim panen, saat lahan pertanian kosong dan bisa digunakan untuk pacuan. Tradisi ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat Jembrana, sekaligus sarana untuk melestarikan warisan budaya yang berharga.

Dalam konteks ini, Makepung tidak hanya sekadar olahraga, tetapi juga sebuah pesta rakyat yang memadukan hiburan, adat, dan semangat gotong royong.

TAGS : Makepung Tradisi Bali Kabupaten Jembrana




TERPOPULER :