Kamis, 19/09/2024 23:10 WIB

Busana Adat Bali yang Dipakai Dalam Upacara Ngaben

Pakaian yang dipakai saat upacara adat Ngaben tidak hanya berfungsi sebagai busana saja tetapi memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Bali

Prosesi Ngaben di Bali (Foto: Unsplash/Derry Azwar)

Balimemo.com - Pakaian yang dipakai saat upacara adat Ngaben tidak hanya berfungsi sebagai busana saja tetapi memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Bali. Setiap elemen pakaian yang dikenakan selama upacara memiliki makna khusus dan mengikuti aturan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Dengan mengikuti tata cara berpakaian ini, masyarakat Bali mempertahankan warisan budaya dan perwujudan dari filosofi hidup mereka yang mengutamakan keseimbangan, kesucian, dan harmoni antara manusia, alam, dan roh leluhur.

Berikut busana adat Bali yang dipakai dalam upacara Ngaben :

Pakaian untuk Almarhum

Almarhum biasanya dipakaikan kain putih, yang melambangkan kesucian dan kemurnian. Pakaian ini dapat berupa kain panjang yang dililitkan di sekitar tubuh almarhum.

Terkadang, almarhum juga dipakaikan aksesoris tertentu yang memiliki makna simbolis, seperti cincin atau gelang, sebagai bagian dari tradisi dan ritual.

Pakaian untuk Peserta Upacara

Wanita biasanya mengenakan kebaya putih dengan kain panjang atau kamen, sementara pria mengenakan baju safari atau kemeja putih dengan kamen dan udeng (ikat kepala). Warna putih dipilih untuk melambangkan kesucian dan ketulusan dalam mengikuti upacara.

Bagi pria, udeng atau ikat kepala menjadi bagian penting dari pakaian upacara. Udeng melambangkan kesederhanaan dan rasa hormat terhadap upacara serta dewa-dewa yang dihormati.

Simbolisme Warna

Dominasi warna putih dalam pakaian upacara Ngaben melambangkan kebersihan, ketulusan, dan kesucian, serta niat murni dalam menjalankan upacara dan melepas roh almarhum menuju alam baka.

TAGS : Busana Adat Bali Ngaben




TERPOPULER :