Pedagang menjajakan Nasi Jinggo di Bali (Foto: Facebook/Ming Ming)
Balimemo.com - Bali menyimpan beraneka ragam kuliner yang layak dicoba saat berlibur ke Pulau Dewata. Sebagian besar kuliner tersebut cukup ramah di kantong, sehingga pas untuk para wisatawan yang ingin mengisi perut tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Salah satunya ialah Nasi Jinggo. Hidangan satu ini dikenal sebagai ikon kuliner Bali karena tak pernah gagal menggoyang lidah para penikmatnya. Dengan porsi mini dan harga terjangkau, Nasi Jinggo menjadi pilihan tepat untuk mengenyangkan perut.
Sekilas, Nasi Jinggo terdiri dari nasi putih yang dibungkus daun pisang kemudian ditambahkan berbagai lauk pauk mini, di antaranya suwiran ayam, mie goreng, telur pindang, tempe goreng, tahu goreng, urap, dan sambal.
Meskipun sederhana, kuliner yang dibanderol mulai dari harga Rp5.000 alias goceng ini, mampu menciptakan cita rasa yang unik dan menggugah selera. Dalam satu bungkus Nasi Jinggo, kamu dapat merasakan sensasi manis, pedas, dan gurih sekaligus.
Asal-usul nama Nasi Jinggo masih banyak perdebatan. Ada yang menyebut `jinggo` berasal dari kata `jingkrak` yang menggambarkan cara membuat Nasi Jinggo yang cepat dan praktis. Ada pula yang menganggap nama ini dari salah satu nama desa di Bali.
Karena penyajian dan kemasannya yang cukup praktis, Nasi Jinggo mudah dibawa dan dinikmati di mana saja. Sering kali warga Bali mengandalkan Nasi Jinggo ketika hendak bepergian bersama keluarga ke tempat wisata, karena tak perlu lagi repot-repot memasak di rumah.
Penjualnya sangat mudah ditemui saat kamu sedang berlibur ke Bali. Nasi Jinggo dijual di berbagai sudut kota, mulai dari pasar tradisional, pinggir jalan, hingga di depan rumah tinggal.
Bagi kamu yang ingin mencoba Nasi Jinggo, ada baiknya untuk menyantapnya selagi hangat. Nasi Jinggo juga cocok dinikmati bersama minuman segar, seperti es kelapa muda maupun es teh manis.
TAGS : Nasi Jinggo Kuliner Bali Makanan Khas