Jum'at, 22/11/2024 22:07 WIB

Sering Ketemu Janur Kuning di Bali? Ini Makna dan Filosofinya

Janur kuning atau dikenal dengan sebutan `penjor`, digunakan sebagai ornamen dalam kegiatan keagamaan masyarakat Bali.

Penjor di Bali dengan pemandangan Gunung Agung (Foto: Muti/Balimemo.com)

Balimemo.com - Slogan `Pantang Mundur sebelum Janur Kuning Melengkung` lumrah di kalangan anak muda yang sedang mengejar dambaan hati. Janur kuning yang dianggap sebagai simbol pernikahan, menjadi pencapaian final seseorang saat mengejar cinta terhadap lawan jenis.

Sayangnya, simbolisme ini tampaknya tak berlaku di Bali. Pasalnya, janur kuning banyak dan sering ditemukan ketika kamu sedang berlibur di Bali. Yang membuatnya menarik ialah, janur kuning atau dikenal dengan sebutan `penjor`, digunakan sebagai ornamen dalam kegiatan keagamaan masyarakat Bali.

Penjor terdiri dari bambu panjang melengkung yang dihiasi dengan janur kuning, buah-buahan, dan berbagai pernak-pernik menarik. Tak cuma sekadar hiasan, penjor merupakan simbol kesucian, kemakmuran, dan penghormatan terhadap alam semesta.

Secara filosofis, bentuk penjor yang melengkung menyerupai gunung merupakan simbol Gunung Agung, lokasi yang dianggap sebagai pusat spiritual umat Hindu. Gunung merupakan tempat bersemayamnya para dewa dan leluhur, sehingga penjjor menjadi persembahan terhadap dewa-dewa tersebut.

Adapun hiasan yang beraneka ragam pada penjor, seperti buah-buahan, padi, dan janur, mewakili keseimbangan hasil bumi yang melimpah dan anugerah dari Sang Hyang Widhi Wasa. Keberadaan ornamen ini juga menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam, sebagai bagian dari ajaran Tri Hita Karana.

Penjor juga melambangkan siklus kehidupan mulai dari kelahiran, pertumbuhan, hingga kematian. Bagian atas penjor yang melengkung melambangkan langit, tengah melambangkan bumi, dan bagian bawah melambangkan alam bawah.

Selain upacara pernikahan, di Bali, penjor biasanya dipasang saat umat Hindu memperingati Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan. Dalam upacara ini, penjor menjadi sarana memohon keselamatan, berterima kasih atas berkah yang selama ini telah diterima, serta persembahan sesaji untuk para leluhur.

Demikian makna dan filosofi penjor atau janur kuning khas Bali di Pulau Dewata. Jadi, jangan kaget ya jika kamu sering menemukan penjor di berbagai pelosok Bali dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.

TAGS : Penjor Janur Kuning Tradisi Bali




TERPOPULER :