Selasa, 26/11/2024 12:18 WIB

7 Hewan Langka yang Tak Boleh Dipelihara di Bali

Berikut ini tujuh hewan langka yang tak boleh dipelihara di Bali

Burung Jalak Bali (Foto: Taman Nasional Bali Barat)

Balimemo.com - Bali, selain dikenal sebagai destinasi wisata, juga merupakan rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna. Sebagai pulau dengan ekosistem yang kaya, Bali memiliki sejumlah satwa liar yang menjadi perhatian khusus untuk dilestarikan.

Beberapa hewan di Bali termasuk dalam kategori dilindungi karena terancam punah atau mengalami penurunan populasi akibat perburuan liar, kerusakan habitat, dan aktivitas manusia.

Karena itu, penting untuk diperhatikan supaya tidak memelihara hewan-hewan tersebut di rumah. Jika tak mengindahkan hal ini, sanksi pidana berat akan menjadi ancaman bagi pelakunya.

Berikut ini tujuh hewan langka yang tak boleh dipelihara di Bali:

1. Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)

Salah satu hewan ikonik dari Bali yang paling terkenal adalah burung Jalak Bali. Burung ini memiliki bulu putih yang indah dengan sedikit warna biru di sekitar mata. Jalak Bali sangat terancam punah karena perburuan liar dan kehilangan habitat alami.

Saat ini, upaya konservasi Jalak Bali dilakukan secara ketat di Taman Nasional Bali Barat, di mana burung ini dapat ditemukan hidup di alam liar setelah program penangkaran yang berhasil.

2. Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Kera ekor panjang adalah salah satu primata yang banyak ditemukan di Bali, terutama di kawasan wisata seperti Hutan Monyet Ubud. Meskipun populasinya masih relatif stabil, spesies ini juga mendapat perhatian dalam perlindungan, terutama di kawasan hutan lindung. Kera ekor panjang sering terancam oleh interaksi dengan manusia, terutama karena habitat mereka sering terganggu oleh pembangunan.

3. Penyu Hijau (Chelonia mydas)

Penyu Hijau merupakan salah satu spesies penyu yang terancam punah dan dilindungi di Bali. Spesies ini sering ditemukan di pantai-pantai Bali, terutama di kawasan konservasi seperti Pulau Serangan.

Penyu Hijau terancam oleh aktivitas perikanan, pencemaran laut, dan perburuan untuk daging dan cangkangnya. Di Bali, berbagai program konservasi dilakukan untuk melindungi penyu, termasuk penangkaran telur penyu dan program pelepasan penyu ke laut.

4. Lutung Hitam (Trachypithecus auratus)

Lutung hitam merupakan primata yang juga dilindungi di Bali. Hewan ini hidup di hutan-hutan Bali dan biasanya bergerombol dalam kelompok kecil. Populasi lutung hitam terus mengalami penurunan karena hilangnya habitat akibat deforestasi.

Untuk melindungi lutung hitam, pemerintah Bali dan beberapa LSM melakukan upaya rehabilitasi dan reintroduksi satwa ini ke habitat alaminya.

5. Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis)

Kucing hutan atau sering disebut kucing kuwuk merupakan salah satu spesies yang jarang terlihat di Bali. Hewan ini biasanya aktif di malam hari dan hidup di daerah hutan yang lebat.

Sayangnya, kucing hutan menjadi target perburuan untuk diambil kulitnya, yang membuat populasinya semakin menurun. Kucing hutan ini dilindungi oleh undang-undang konservasi satwa di Indonesia.

6. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)

Elang Jawa merupakan spesies elang yang hampir punah dan sangat dilindungi di Indonesia, termasuk di Bali. Burung ini memiliki ciri khas berupa jambul yang tegak di kepalanya dan bulu-bulu cokelat keemasan.

Elang Jawa sering terancam oleh perburuan dan kerusakan habitat akibat pembukaan lahan. Upaya konservasi dilakukan melalui pengawasan habitat mereka di kawasan hutan lindung Bali.

7. Rusa Timor (Cervus timorensis)

Rusa Timor adalah salah satu spesies rusa yang hidup di Bali dan beberapa pulau lainnya di Indonesia. Rusa ini dilindungi karena populasinya yang terus menurun akibat perburuan dan perubahan habitat.

Selain menjadi sasaran perburuan, Rusa Timor juga rentan terhadap fragmentasi habitat yang membatasi ruang gerak dan sumber makanan mereka.

TAGS : Hewan Langka Jalak Bali Fauna Dilindungi




TERPOPULER :