Tajog atau egrang, permainan tradisional Bali (Foto: Dok. Binus)
Balimemo.com - Permainan tradisional merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Bali pada zaman dahulu. Tak hanya bernilai hiburan, berbagai permainan tradisonal tersebut juga sarat dengan nilai sosial, budaya, dan spiritual.
Sayangnya, seiring waktu berjalan, tak banyak lagi yang meminati permainan tradisional Bali, baik di kota maupun desa. Penyebabnya tak lain tak bukan ialah kemajuan teknologi dan permainan yang sudah mudah diakses melalui gawai.
Berikut ini tujuh permainan tradisional Bali yang mulai dilupakan, sebagaimana dirangkum oleh Balimemo.com:
1. Megoak-goakan
Permainan ini melibatkan banyak peserta yang berdiri berbaris sambil saling memegang pinggang teman di depannya, membentuk barisan panjang menyerupai naga.
Pemain yang berada di depan bertugas menangkap pemain yang menjadi `musuh` di akhir barisan. Permainan ini melatih kecepatan, kelincahan, serta kerja sama antarpemain.
2. Matembing Gandongan
Seperti namanya, Matembing Gandongan yakni permainan yang dilakukan dengan cara menggendong. Satu pemain berperan sebagai kuda dan menggendong pemain lainnya yang bertugas sebagai joki.
Uniknya, dalam permainan ini joki tidak boleh memegang leher kudanya. Dan tugasnya ialah mengenai target batu yang ada di seberang. Apabila berhasil mengenai target, pemain akan bertukar posisi.
3. Meong-Meong
Meong-meong merupakan permainan tradisional Bali yang melibatkan banyak orang. Para pemain membentuk lingkaran besar sebagai kandang, lalu dua orang berperan sebagai tikus dan kucing.
Selanjutnya, kucing harus menangkap tikus yang berada di dalam lingkaran. Adapun pemain yang membentuk lingkaran harus sebisa mungkin menghalangi kucing masuk ke dalam lingkaran untuk menangkap tikus.
4. Tajog
Tajog bermakna egrang. Permainan tradisional ini menuntut pemainnya untuk menjaga keseimbangan tubuh di atas dua batang bambu panjang. Tidak cuma ketangkasan, permainan ini juga melatih kesabaran dan keterampilan menjaga keseimbangan tubuh.
5. Cag-cag
Permainan ini dilakukan secara berkelompok. Caranya ialah memanfaatkan beberapa batang bambu yang dipegang oleh sejumlah pemain dengan saling berhadapan. Nantinya, bambu-bambu itu digerakkan secara melebar dan menjepit.
Para pemain yang mendapatkan giliran harus bisa melewati bambu yang melebar dan menjepit itu. Selagi melewati tantangan bambu, biasanya mereka sambil menyanyikan lagu.
TAGS : Permainan Tradisional Tradisi Bali Megoak-goakan