Rumah adat Bali (Foto: Dok. Dinas Kebudayaan Buleleng)
Balimemo.com - Rumah Adat Bali, yang dikenal dengan nama "Rumah Bale", tidak hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Bali yang berakar dari nilai-nilai Hindu Bali.
Rumah adat Bali berkembang seiring masuknya pengaruh Kerajaan Majapahit ke Bali pada abad ke-14. Ketika Hindu mulai menyebar ke Bali, konsep-konsep arsitektur yang dipengaruhi oleh ajaran Hindu juga mulai diterapkan dalam pembangunan rumah-rumah. Ini membawa prinsip-prinsip kosmologi Hindu ke dalam desain dan tata letak rumah.
Sebelum pengaruh Majapahit, Bali sudah memiliki tradisi bangunan lokal yang kuat. Penggabungan antara tradisi lokal Bali dengan filosofi Hindu menghasilkan arsitektur rumah adat yang kita kenal sekarang. Rumah adat Bali merupakan perwujudan dari keharmonisan antara manusia, alam, dan dewa-dewa sesuai dengan kepercayaan Hindu Bali.
Rumah adat Bali didasarkan pada filosofi Hindu Bali yang disebut "Tri Hita Karana", yang berarti tiga penyebab kebahagiaan, yaitu:
1. Hubungan Harmonis antara Manusia dengan Tuhan (Parahyangan)
2. Hubungan Harmonis antara Manusia dengan Sesama (Pawongan)
3. Hubungan Harmonis antara Manusia dengan Alam (Palemahan)
Konsep ini diterapkan dalam setiap elemen rumah adat Bali, dari tata letak hingga bangunan fisiknya.
TAGS : Asal Usul Filosofi Rumah Adat Bali