Tradisi Perang Jempana di Bali (Foto: Flickr/Wayan Mardana)
Balimemo.com - Hari Raya Galungan dan Kuningan menjadi momentum bagi umat Hindu di Bali untuk merayakan hari kemenangan. Secara filosofis, perayaan ini menjadi simbol kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (kejahatan).
Ada banyak tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali saat menyambut maupun selama pelaksanaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Yang paling dikenal ialah pemasangan penjor di tepi jalan.
Selain itu, ada pula beberapa tradisi yang memang hanya bisa dijumpai saat Galungan. Apa saja?
1. Memunjung
Memunjung atau bermakna mengunjungi berarti tradisi membawa sesajen atau banten ke kuburan keluarga yang telah meninggal. Tradisi ini biasanya dilakukan usai sembahyang di pura.
Dalam praktiknya, memunjung diawali dengan mengajak keluarga dan sanak saudara membawa makanan yang disukai orang yang meninggal, untuk ditaruh di atas kuburannya, sembari mempersilakan untuk menikmati hidangan tersebut.
2. Ngelawang Barong
Tradisi unik ini dilakukan dengan cara mengarak batong bangkung dari rumah ke rumah, seperti namanya, lawang yang berarti pintu. Peserta Ngelawang Barong akan mendatangi rumah diiringi dengan suara gamelan.
Menurut catatan, tradisi ini berasal dari mitologi Dewi Ulun Danu, yang berubah menjadi raksasa untuk membantu penduduk desa mengalahkan roh jahat. Karena itu, Ngelawang Barong bermaksud melindungi manusia dari bahaya.
3. Ngurek
Ngurek bisa kamu jumpai di berbagai pelosok Bali selama Galungan dan Kuningan. Tradisi ini dilakukan dengan cara menusukkan benda tajam ke tubuh, seperti keris, tombak, dan pisau. Uniknya, meski ditusuk, peserta Ngurek tidak akan mengeluarkan darah.
4. Perang Jempana
Di Desa Paksebali, Klungkung, ada tradisi unik yang dilakukan oleh warga setempat, yakni Perang Jempana. Ketika melaksanakan tradisi ini, penduduk akan mengusung tandu (jempana) berisi banten dan simbol Dewata.
Puncaknya ialah Ngambeng Jempana atau atraksi saling dorong antarwarga yang membawa jempana, sambil diiringi musik tabuhan gong baleganjur. Dan mereka yang terlibat biasanya sudah dalam kondisi tidak sadar. Ngambeng Jempana diakhiri dengan percikan air suci dari pemangku agama.
TAGS : Tradisi Bali Hari Raya Galungan Budaya Unik