Selasa, 01/10/2024 01:28 WIB

Apa Itu Kalender Pawukon yang Jadi Acuan Galungan di Bali?

Kalender Pawukon dipakai untuk penentuan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang sedang berlangsung sekarang hingga 5 Oktober 2024 mendatang.

Kalender Pawukon di Bali (Foto: eBay)

Balimemo.com - Masyarakat Hindu di Bali memiliki sistem penanggalan tradisional unik, yang digunakan untuk menentukan jatuhnya upacara keagamaan dan penentuan untuk berbagai aktivitas yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sistem itu disebut kalender Pawukon.

Kalender Pawukon ini pula dipakai untuk penentuan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang sedang berlangsung sekarang hingga 5 Oktober 2024 mendatang. Dua hari raya ini diperingati setiap 210 hari sekali menurut sistem kalender Pawukon.

Lalu, apa itu kalender Pawukon?

Berbeda dengan kalender Masehi yang mengacu pada perputaran bumi terhadap Matahari dan berlaku secara umum, kalender Pawukon didasarkan pada siklus waktu yang berulang setiap 210 hari atau setara enam bulan.

Kalender Pawukon memiliki 30 siklus mingguan, yang masing-masing terdiri dari tujuh hari, seperti kalender umum. Namun, yang membuatnya unik adalah keberadaan sistem minggu yang lebih rumit, yang dikenal sebagai wuku.

Setiap wuku memiliki nama khusus, seperti Sinta, Landep, Ukir, dan sebagainya, dengan total 30 wuku dalam satu putaran lengkap. Setelah menyelesaikan siklus 30 wuku, kalender Pawukon akan kembali ke wuku pertama, yaitu Wuku Sinta.

Kalender Pawukon sering kali digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari di Bali, termasuk dalam kegiatan keagamaan, pertanian, dan sosial. Masyarakat Hindu Bali menggunakan kalender ini untuk menentukan hari-hari baik (atau dewasa ayu) dan hari-hari buruk (dewasa ala) yang berpengaruh pada waktu pelaksanaan ritual, upacara, hingga pernikahan.

Beberapa hari raya penting umat Hindu Bali yang didasarkan pada Kalender Pawukon termasuk Galungan dan Kuningan. Galungan dirayakan pada wuku Dungulan, yaitu wuku ke-11, dan Kuningan dirayakan sepuluh hari setelah Galungan pada wuku Kuningan. Kedua hari raya ini merupakan perayaan besar dalam kepercayaan Hindu Bali, yang menandakan kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (kejahatan).

Dalam bidang pertanian, Kalender Pawukon sangat penting untuk menentukan waktu yang tepat dalam menanam dan memanen. Siklus wuku ini juga membantu petani untuk mengetahui kapan waktu yang baik untuk bercocok tanam berdasarkan tradisi turun-temurun.

Jadi, setiap wuku dalam Kalender Pawukon dipercaya memiliki karakteristik khusus yang dapat memengaruhi kegiatan manusia. Oleh sebab itu, saat memilih tanggal untuk pernikahan, upacara adat, atau kegiatan lainnya, umat Hindu Bali akan mempertimbangkan wuku yang sedang berlangsung untuk memastikan bahwa waktu tersebut dianggap membawa keberuntungan.

TAGS : Kalender Pawukon Hari Raya Galungan Tradisi Bali Sistem Penanggalan Tradisional




TERPOPULER :