Senin, 30/09/2024 17:20 WIB

Waspada Rabies di Bali, Begini Gejala dan Penanganannya

Berikut ini beberapa gejala rabies dan penanganannya yang berhasil dirangkum Balimemo.com

Anjing Kintamani dari Kabupaten Bangli, Bali (Foto: Indonetwork)

Balimemo.com - Rabies merupakan salah satu penyakit menular berbahaya dan dapat menyebabkan kematian baik pada hewan maupun manusia. Di Bali, anjing adalah salah satu hewan yang paling rentan terhadap rabies, mengingat populasi anjing yang cukup besar di Pulau Dewata.

Kendati pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi penyebaran rabies, termasuk vaksinasi massal dan kampanye kesadaran, penting bagi masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala rabies pada anjing dan langkah-langkah yang harus diambil jika terkena gigitan anjing yang terinfeksi.

Berikut ini beberapa gejala rabies dan penanganannya yang berhasil dirangkum Balimemo.com:

1. Gejala Awal Tidak Kentara

Pada tahap awal infeksi rabies, gejala mungkin tidak terlalu kentara. Anjing yang terinfeksi bisa terlihat lesu atau lemah. Mereka mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti menjadi lebih penakut atau lebih agresif dari biasanya. Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah kehilangan nafsu makan atau perubahan pola tidur yang tidak biasa.

2. Perubahan Perilaku yang Drastis

Rabies menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat anjing. Seiring berkembangnya penyakit, anjing yang terinfeksi akan mulai menunjukkan perubahan perilaku yang lebih ekstrem. Anjing yang biasanya jinak bisa menjadi sangat agresif, dan sebaliknya, anjing yang biasanya agresif bisa menjadi sangat pendiam.

Selain itu, anjing yang terkena rabies mungkin menggigit benda-benda di sekitarnya tanpa alasan jelas, termasuk benda yang tidak bisa dimakan seperti batu atau kayu.

3. Air Liur Berlebihan dan Kesulitan Menelan

Salah satu gejala khas dari rabies adalah produksi air liur yang berlebihan. Anjing yang terinfeksi mungkin terlihat mengeluarkan air liur yang berlebihan dan kesulitan menelan makanan atau air. Ini terjadi karena rabies mempengaruhi otot-otot di tenggorokan, menyebabkan kelumpuhan pada bagian tersebut. Akibatnya, anjing bisa terlihat seperti tersedak atau batuk.

4. Kejang dan Kematian

Jika rabies tidak segera diatasi, anjing yang terinfeksi akan memasuki tahap akhir yang melibatkan kejang-kejang dan kelumpuhan total. Pada titik ini, rabies hampir selalu berakibat fatal. Anjing yang berada pada tahap ini juga akan mengalami koma sebelum akhirnya mati. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala awal rabies dan segera mengambil tindakan pencegahan.

Jika kamu baru saja digigit oleh anjing yang dicurigai rabies, maka ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Mencuci Bekas Gigitan

Jika kamu digigit anjing yang dicurigai rabies, langkah pertama yang harus dilakukan ialah mencuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 15 menit.

Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah virus rabies yang mungkin telah masuk ke dalam tubuh. Selain itu, luka harus dibersihkan dengan antiseptik untuk mencegah infeksi bakteri lainnya.

2. Mendapatkan Vaksin Anti-Rabies

Setelah membersihkan luka, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin anti-rabies. Di Bali, pemerintah telah menyediakan beberapa pusat kesehatan yang menawarkan vaksin rabies secara gratis.

Pemberian vaksin anti-rabies harus dilakukan secepat mungkin setelah gigitan, karena ini adalah cara paling efektif untuk mencegah virus rabies menyebar ke otak.

3. Identifikasi Anjing dan Lapor ke Otoritas

Jika memungkinkan, coba identifikasi anjing yang menggigit. Apakah anjing tersebut memiliki tanda vaksinasi? Apakah ada perubahan perilaku yang mencurigakan pada anjing sebelum gigitan terjadi? Laporan ini sangat penting bagi otoritas kesehatan untuk menentukan apakah anjing perlu dikarantina atau ditangani lebih lanjut. Laporan gigitan anjing juga membantu pemerintah dalam memantau penyebaran rabies di Bali.

4. Pencegahan Rabies pada Hewan Peliharaan

Salah satu cara terbaik untuk mencegah rabies adalah dengan memastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin. Di Bali, vaksinasi rabies untuk anjing sangat dianjurkan, terutama bagi anjing yang sering berinteraksi dengan anjing liar atau berkeliaran di luar rumah.

Selain itu, hindari kontak langsung dengan anjing liar yang menunjukkan gejala-gejala rabies, dan ajarkan anak-anak tentang bahaya berinteraksi dengan anjing yang tidak dikenal.

TAGS : Kasus Rabies Penyakit Anjing Bali




TERPOPULER :