Selasa, 01/10/2024 09:38 WIB

Sejarah Nusa Dua Bali

Pantai Nusa Dua (Foto: Unsplash/Jarrad Horne)

Balimemo.com - Nusa Dua merupakan salah satu kawasan wisata paling terkenal di Bali dengan berbagai resort mewah, pantai indah, dan fasilitas pariwisata kelas dunia. Namun, di balik gemerlapnya saat ini, Nusa Dua memiliki sejarah yang menarik terkait dengan perkembangan pariwisata Bali.

Dengan pengembangan yang terencana, Nusa Dua berhasil menggabungkan modernisasi pariwisata dengan pelestarian lingkungan dan budaya lokal, menjadikannya contoh pengembangan pariwisata berkelanjutan yang sukses di Indonesia.

Nama Nusa Dua diambil dari dua pulau kecil ("nusa" dalam bahasa Bali berarti pulau, dan "dua" berarti dua) yang berada di lepas pantai kawasan ini. Kedua pulau ini (Pulau Peninsula dan Pulau Mengiat) memberikan identitas awal bagi wilayah Nusa Dua. Sebelum menjadi kawasan pariwisata, Nusa Dua adalah daerah yang relatif terpencil dan tidak terlalu dikenal oleh wisatawan.

Sebelum pengembangan besar-besaran pada tahun 1970-an, Nusa Dua sebagian besar merupakan area yang tidak berkembang, dengan sedikit penduduk lokal yang tinggal di sana. Wilayah ini pada dasarnya adalah lahan tandus yang ditutupi oleh semak belukar, jauh dari pusat kehidupan ekonomi atau sosial di Bali. Nusa Dua tidak memiliki banyak akses jalan yang baik, dan aktivitas utama di kawasan ini adalah pertanian dalam skala kecil dan memancing.

Bali mulai dikenal sebagai destinasi wisata internasional pada tahun 1960-an, terutama dengan dibukanya Bandara Ngurah Rai pada tahun 1969. Pada awalnya, daerah seperti Kuta, Sanur, dan Ubud menjadi pusat pariwisata, tetapi seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan, pemerintah Indonesia dan lembaga internasional mulai merencanakan pengembangan kawasan pariwisata baru yang lebih modern dan terencana.

Pada awal tahun 1970-an, Badan Pembangunan PBB, United Nations Development Programme (UNDP), bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk merencanakan pengembangan kawasan pariwisata terpadu di Bali. Setelah melakukan berbagai penelitian, Nusa Dua dipilih sebagai lokasi yang ideal untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata mewah. Pemilihan ini didasarkan pada lokasinya yang terpencil, yang memungkinkan pengembangan dengan konsep yang terintegrasi tanpa mengganggu kehidupan lokal dan budaya Bali yang ada di daerah lain.

Pada tahun 1972, pemerintah Indonesia mendirikan Bali Tourism Development Corporation (BTDC), sebuah badan yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola pengembangan kawasan Nusa Dua. BTDC bekerja sama dengan arsitek dan perencana kota internasional untuk merancang Nusa Dua sebagai kawasan resort kelas dunia dengan fokus pada pariwisata mewah.

Pembangunan Nusa Dua dimulai dengan merencanakan infrastruktur yang modern, seperti jalan, sistem sanitasi, dan jaringan listrik yang memadai. Selain itu, pembangunan dilakukan dengan tetap memperhatikan lingkungan dan budaya Bali, sehingga konsep Nusa Dua menjadi salah satu pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ciri khas utama dari pengembangan Nusa Dua adalah:

• Penggunaan lahan yang sangat terstruktur, dengan resort-resort yang memiliki ruang terbuka hijau yang luas.

• Pelestarian lingkungan alam, seperti pantai berpasir putih yang indah dan hutan mangrove di sekitarnya.

• Jarak yang memadai antara resort dan permukiman lokal, sehingga tidak mengganggu kehidupan tradisional masyarakat Bali.

Pada pertengahan 1980-an, kawasan Nusa Dua mulai dikenal luas sebagai destinasi wisata mewah di Bali. Sejumlah resort bintang lima dan hotel internasional mulai dibangun, termasuk The Westin Resort, Grand Hyatt Bali, dan The St. Regis Bali Resort, yang menjadi bagian dari portofolio pariwisata kelas dunia.

Sejak itu, Nusa Dua terus berkembang dan menjadi destinasi bagi wisatawan internasional, terutama mereka yang mencari pengalaman liburan yang mewah dengan fasilitas modern. Kawasan ini juga menjadi tempat favorit bagi wisatawan yang mencari ketenangan, jauh dari keramaian pantai-pantai Bali lainnya seperti Kuta atau Seminyak.

Selain menjadi pusat pariwisata mewah, Nusa Dua juga berkembang menjadi pusat konferensi dan pertemuan internasional. Bali International Convention Center (BICC) yang terletak di Nusa Dua telah menjadi tuan rumah bagi banyak acara besar, termasuk KTT ASEAN, Konferensi PBB, dan Forum Ekonomi Dunia. Hal ini membuat Nusa Dua dikenal sebagai salah satu destinasi MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) terkemuka di Asia.

KTT APEC 2013 yang diadakan di Nusa Dua merupakan salah satu acara internasional terbesar yang pernah diselenggarakan di Bali, yang dihadiri oleh pemimpin dunia dari berbagai negara.

Pengembangan Nusa Dua tidak hanya terbatas pada hotel dan resort, tetapi juga mencakup berbagai fasilitas pariwisata lain seperti lapangan golf kelas dunia, museum seni, pusat perbelanjaan, dan taman budaya. Bali National Golf Club, salah satu lapangan golf terbaik di Indonesia, juga terletak di Nusa Dua.

Museum Pasifika, yang didirikan di Nusa Dua, menampilkan karya seni dari berbagai seniman Indonesia dan internasional, menjadikan kawasan ini tidak hanya sebagai pusat liburan, tetapi juga sebagai destinasi budaya.

Sejak awal pengembangannya, Nusa Dua didesain dengan mempertimbangkan aspek pelestarian lingkungan. Pantai-pantai di Nusa Dua, seperti Pantai Geger dan Pantai Samuh, dijaga kebersihannya dengan baik, dan hutan mangrove di sekitarnya juga dilestarikan. Selain itu, pengembangan arsitektur resort dan fasilitas publik di Nusa Dua tetap mengadopsi elemen-elemen arsitektur tradisional Bali, seperti penggunaan bahan alami dan gaya bangunan khas Bali, yang menunjukkan penghargaan terhadap budaya lokal.

Saat ini, Nusa Dua adalah salah satu kawasan wisata paling mewah di Bali dan menarik wisatawan dari seluruh dunia. Tempat ini tetap mempertahankan reputasinya sebagai destinasi yang tenang dan eksklusif, ideal untuk liburan keluarga, pasangan, atau mereka yang mencari pengalaman mewah.

Dengan pantai yang indah, fasilitas bintang lima, dan berbagai kegiatan hiburan, Nusa Dua terus menjadi salah satu kawasan utama dalam industri pariwisata Bali. Kawasan ini juga masih dikelola oleh Bali Tourism Development Corporation (BTDC), yang terus mempromosikan Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan.

TAGS : Sejarah Nusa Dua Bali




TERPOPULER :