Minggu, 06/10/2024 07:33 WIB

Sederet Teknologi Pengelolaan Sampah yang Cocok Diterapkan di Bali

Seiring dengan tumbuhnya kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara, Bali dihadapkan pada masalah yang cukup serius terkait pengelolaan sampah.

Ilustrasi sampah di Bali (Foto: Unsplash/OCG Saving The Ocean)

Balimemo.com - Seiring dengan tumbuhnya kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara, Bali dihadapkan pada masalah yang cukup serius terkait pengelolaan sampah.

Dalam beberapa tahun terakhir, volume sampah yang dihasilkan di Pulau Dewata semakin meningkat. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang berlokasi di Denpasar sering kali kelebihan kapasitas, menyebabkan timbunan sampah tak terkendali dan berdampak pada lingkungan sekitar, terutama pencemaran tanah dan air.

Sampah plastik, salah satu penyumbang terbesar, mencemari pantai dan laut Bali, merusak ekosistem laut dan merugikan sektor pariwisata yang menjadi andalan ekonomi Bali.

Salah satu penyebab utama masalah sampah di Bali adalah kurangnya sistem pengelolaan sampah yang efektif dan minimnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mendaur ulang.

Meskipun Bali telah menerapkan kebijakan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai, tantangan utama tetap ada pada minimnya infrastruktur pengelolaan sampah. Sebagian besar sampah di Bali masih berakhir di TPA tanpa melalui proses pemilahan atau pengolahan yang tepat.

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai solusi perlu diterapkan, baik dari segi kebijakan, pendidikan masyarakat, maupun adopsi teknologi canggih yang telah terbukti berhasil di negara-negara lain. Salah satu teknologi yang dapat dipertimbangkan ialah Waste-to-Energy (WTE), atau teknologi yang mengubah sampah menjadi energi.

Teknologi ini sudah diterapkan di beberapa negara seperti Jepang, Swedia, dan Jerman dengan hasil yang positif. Prosesnya melibatkan pembakaran sampah untuk menghasilkan listrik atau panas. Selain membantu mengurangi timbunan sampah, teknologi ini juga berkontribusi pada produksi energi terbarukan.

Selain itu, biokonversi sampah organik menggunakan larva serangga seperti larva black soldier fly (BSF) merupakan teknologi modern yang juga cocok diterapkan di Bali. Teknologi ini mampu menguraikan sampah organik dalam waktu singkat dan menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi.

Di negara-negara seperti Singapura dan Malaysia, biokonversi sampah organik telah diterapkan di perkotaan dan berhasil mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Mengingat Bali memiliki banyak sektor pertanian dan perkebunan, teknologi ini dapat menyediakan pupuk alami bagi petani lokal sekaligus mengurangi beban sampah organik.

Solusi lain yang dapat diterapkan di Bali adalah sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas. Di India, sebuah proyek yang dikenal sebagai `Garbage to Gold` telah berhasil mengurangi volume sampah melalui partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya.

Pendekatan ini tidak hanya melibatkan warga dalam pengelolaan sampah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor daur ulang. Masyarakat Bali, dengan nilai budaya gotong royongnya, bisa menjadi kunci sukses dalam menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas ini.

Di sisi lain, penerapan teknologi pengomposan terdesentralisasi juga bisa menjadi solusi yang baik untuk Bali. Beberapa kota di Eropa seperti Milan dan Copenhagen telah berhasil menerapkan sistem ini, di mana sampah organik diproses menjadi kompos di lokasi-lokasi kecil di seluruh kota, bukan di pusat pengolahan besar.

Bali, dengan desanya yang tersebar, bisa mengadopsi model ini, di mana masing-masing desa memiliki fasilitas pengomposan kecil yang dikelola secara mandiri.

Namun, penerapan teknologi saja tidak cukup tanpa adanya kebijakan yang mendukung. Pemerintah Bali perlu lebih tegas dalam menerapkan regulasi terkait pengelolaan sampah. Program edukasi masyarakat juga harus digencarkan, mulai dari tingkat rumah tangga hingga sekolah. Kesadaran mengenai pentingnya memilah sampah dan mendaur ulang harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

TAGS : Pengelolaan Sampah TPA Suwung Pembuangan di Bali




TERPOPULER :