Proses pembuatan kain tenun di Desa Tenganan, Karangasem (Foto: Ist/Balimemo.com)
Balimemo.com - Wisata berbasis budaya telah menjadi salah satu tren yang berkembang pesat dalam industri pariwisata global. Desa wisata merupakan contoh nyata dari wisata berbasis budaya.
Salah satu desa wisata yang cukup terkenal dan autentik ialah Desa Wisata Tenganan. Terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, desa ini memiliki kebudayaan yang masih cukup kental. Sebab, masyarakat lokal di desa ini merupakan Bali Aga (Bali asli).
Bali Aga merupakan masyarakat Bali asli yang belum terpengaruhi dengan keturunan Majapahit Hindu-Jawa. Mereka memiliki dialeg tersendiri dan tidak mengakui adanya kasta.
Desa Tenganan menjadi salah satu desa yang penduduknya terdapat banyak Bali Aga, oleh karena itu masyarakat Desa Tenganan sangat mempertahankan tradisi dan budaya adat Bali. Hal ini yang menjadi sebuah daya tarik wisata.
Berikut ini keunikan Desa Wisata Tenganan yang menarik banyak wisatawan untuk mampir versi Balimemo.com:
1. Perang Pandan (Mekaré-kare)
Dilaksanakan setiap tahun oleh para pemuda desa, di mana dua orang saling bertarung menggunakan pandan berduri dan perisai. Tradisi ini merupakan upacara persembahan untuk menghormati Dewa Indra (dewa perang).
2. Lukisan Daun Lontar
Lukisan ini dibuat oleh kalangan seniman di Desa Tenganan. Mereka melukis sebuah lukisan di atas daun lontar atau biasa disebut seni prasi. Tinta yang digunakan untuk melukis terbuat dari buah kemiri yang dibakar. Motif yang digunakan lukisan ini biasanya berisikan cerita mitologi, flora fauna, dan simbol-simbol spiritual.
3. Kain Tenun Gringsing
Wisatawan dapat melihat proses langsung pembuatan kain tenun gringsing. Pembuatan kain tenun ini bisa memakan waktu bertahun-tahun, oleh karena itu harganya cukup mahal. Harga kain tenun gringsing dimulai dari Rp3.000.000. Kain ini menggunakan teknik pembuatan teknik tenun ikat ganda. Kain Gringsing dipercaya memiliki kekuatan magis yaitu penolak marabahaya. (Revalinna Thessalonique/Int)
TAGS : Desa Wisata Tenganan Karangasem Bali Aga