Jum'at, 18/10/2024 15:52 WIB

8 Lokasi Terbaik Menyaksikan Keelokan Rumah Adat Bali

Berikut ini delapan lokasi terbaik untuk menyaksikan keelokan rumah adat Bali, yang berhasil dirangkum Balimemo.com

Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli (Foto: Unsplash/Satria Setiawan)

Balimemo.com - Kebudayaan lokal tak bisa dilepaskan dari keberadaan rumah adat. Rumah adat merupakan salah satu bagian dari kekayaan budaya yang mencerminkan filosofi dan kearifan lokal masyarakat.

Di Bali, rumah adat dibangun berdasarkan Asta Kosala Kosali, aturan tata ruang arsitektur tradisional yang memperhitungkan harmoni dengan alam dan kehidupan spiritual.

Meski perkembangan modern telah mengubah banyak lanskap perumahan di Bali, beberapa tempat masih mempertahankan bentuk rumah adat Bali yang asli.

Berikut ini delapan lokasi terbaik untuk menyaksikan keelokan rumah adat Bali, yang berhasil dirangkum Balimemo.com:

1. Desa Penglipuran, Bangli

Desa Penglipuran, yang terletak di Kabupaten Bangli, terkenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Selain kebersihannya, desa ini juga menjadi tujuan populer karena rumah-rumah adat Bali yang masih terjaga keasliannya.

Seluruh arsitektur di desa ini mengikuti aturan adat Bali yang ketat, dengan setiap rumah memiliki susunan ruang yang sesuai dengan filosofi tradisional.

Rumah-rumah ini biasanya terdiri dari beberapa bangunan terpisah yang masing-masing memiliki fungsi tertentu, seperti dapur, tempat tidur, dan area pemujaan.

2. Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem

Desa Tenganan Pegringsingan merupakan salah satu desa Bali Aga, yaitu desa yang penduduknya masih mempertahankan tradisi kuno yang berbeda dari masyarakat Bali pada umumnya.

Desa ini terkenal karena kain tenun gringsing yang dibuat dengan teknik ikat ganda yang langka. Selain itu, rumah adat di Tenganan juga menarik perhatian karena bentuknya yang khas dan keasliannya yang tetap dipertahankan.

Rumah-rumah di desa ini dibuat dari bahan-bahan alami seperti batu, tanah liat, dan kayu. Atap-atapnya terbuat dari ijuk, memberikan kesan autentik pada bangunan.

Desa Tenganan juga memiliki tata ruang yang mengikuti tradisi kuno Bali, di mana setiap rumah memiliki pura keluarga di halaman rumahnya.

3. Desa Trunyan, Kintamani

Trunyan adalah desa Bali Aga lainnya yang terletak di tepi Danau Batur, Kintamani. Selain dikenal dengan tradisi pemakaman uniknya yang menempatkan jenazah di atas tanah tanpa dikubur, Trunyan juga masih mempertahankan rumah adat Bali yang asli.

Rumah-rumah di desa ini terbuat dari bahan-bahan alami, dengan dinding dari bambu atau kayu dan atap dari ijuk. Desa Trunyan memiliki atmosfer yang tenang dan suasana tradisional yang sangat kental, menjadikannya tempat yang ideal bagi wisatawan yang ingin melihat kehidupan tradisional Bali yang sesungguhnya.

4. Desa Batuan, Gianyar

Desa Batuan di Gianyar terkenal sebagai desa seniman, khususnya dalam bidang seni lukis dan ukiran kayu. Namun, desa ini juga memiliki beberapa rumah adat Bali yang masih asli dan terpelihara dengan baik.

Wisatawan yang datang ke desa ini dapat menemukan rumah-rumah yang dibangun dengan mengikuti prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali, termasuk gerbang masuk yang dihiasi dengan ukiran rumit dan pura keluarga di halaman belakang.

Desa Batuan juga merupakan tempat yang tepat untuk mempelajari lebih dalam tentang kehidupan masyarakat Bali dan budaya mereka.

5. Desa Bayung Gede, Kintamani

Desa Bayung Gede merupakan desa kuno lainnya di Bali yang terletak di wilayah Kintamani. Desa ini terkenal karena masih mempertahankan tata letak dan arsitektur rumah adat Bali.

Rumah-rumah di desa ini dibangun dengan mengikuti aturan adat yang ketat, seperti penggunaan bahan-bahan alami untuk bangunan dan tata ruang yang didasarkan pada filosofi Asta Kosala Kosali.

Di Bayung Gede, wisatawan juga dapat melihat bagaimana tradisi pemakaman unik masyarakat setempat yang mempengaruhi desain dan struktur rumah-rumah adat di desa ini.

6. Puri Agung Peliatan, Ubud

Puri Agung Peliatan adalah salah satu istana kerajaan di Ubud yang masih memelihara bentuk asli arsitektur Bali. Meskipun lebih megah dibandingkan dengan rumah-rumah adat biasa, Puri Agung Peliatan tetap mengikuti tata ruang dan gaya arsitektur tradisional Bali.

Istana ini dibangun dengan halaman-halaman yang dipisahkan oleh tembok dan gerbang batu yang megah, serta bangunan-bangunan yang didekorasi dengan ukiran kayu yang rumit.

7. Desa Jatiluwih, Tabanan

Desa Jatiluwih lebih dikenal karena sawah teraseringnya yang telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Namun, di desa ini juga terdapat beberapa rumah adat Bali yang masih asli.

Rumah-rumah ini umumnya dibangun dengan tata ruang yang mengikuti kearifan lokal, seperti pemisahan antara ruang tempat tinggal dan pura keluarga. Rumah adat di Jatiluwih menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan bambu, serta atap yang terbuat dari alang-alang, memberikan nuansa tradisional yang harmonis dengan lingkungan sekitar.

8. Desa Budaya Kertalangu, Denpasar

Desa Budaya Kertalangu yang terletak di Denpasar adalah tempat wisata yang menawarkan pengalaman budaya Bali yang kaya. Di tempat ini, wisatawan dapat melihat replika rumah-rumah adat Bali yang dibangun sesuai dengan prinsip-prinsip tradisional.

Meskipun tidak semuanya asli, replika-replika ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana rumah-rumah adat Bali seharusnya terlihat, lengkap dengan halaman, pura keluarga, dan bangunan-bangunan pelengkap lainnya.

TAGS : Rumah Adat Bali Desa Wisata Desa Penglipuran Jatiluwih




TERPOPULER :