Pembuatan kain tenun Tenganan Pegringsingan (Foto: Ist/Balimemo.com)
Balimemo.com - Desa Tenganan Pegringsingan, yang terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, tidak hanya terkenal sebagai salah satu desa yang mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga sebagai rumah bagi Kain Gringsing. Keindahan kain tenun ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga merupakan identitas budaya masyarakat desa.
Kain Gringsing merupakan kain tenun ikat ganda, yakni teknik tenun yang sangat langka di dunia. Teknik ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan luar biasa, karena benang yang digunakan ditenun baik secara vertikal maupun horizontal dengan pola yang sudah ditentukan sejak awal.
Proses pembuatan kain ini memerlukan waktu hingga beberapa bulan bahkan tahun, tergantung pada kompleksitas motif dan ukuran kain.
Tidak hanya tekniknya yang unik, Kain Gringsing juga kaya akan makna simbolis. Motif-motifnya mencerminkan nilai-nilai filosofis masyarakat desa, seperti keharmonisan antara manusia dan alam, serta penghormatan terhadap leluhur. Kain ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan ritual keagamaan, menjadikannya simbol spiritual bagi masyarakat desa.
Selain nilai budaya dan spiritualnya, Kain Gringsing juga telah menjadi komoditas ekonomi yang membantu menggerakkan perekonomian warga. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik untuk membeli kain ini sebagai cinderamata. Bahkan, Kain Gringsing sering kali menjadi barang koleksi karena nilai seni dan sejarah yang terkandung di dalamnya.
Untuk menjaga kelestarian Kain Gringsing, masyarakat Desa Tenganan telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan memperkenalkan keterampilan menenun kepada generasi muda. Dengan demikian, mereka berharap tradisi ini tetap hidup dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Desa Tenganan Pegringsingan tidak hanya menawarkan pesona alam yang memukau, tetapi juga warisan budaya yang tak ternilai harganya. Kain Gringsing adalah bukti nyata betapa kayanya warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan diapresiasi oleh masyarakat luas. (Erynn Tiurma Christabelle Sitanggang/Int)
TAGS : Kain Tenun Tenganan Pegringsingan Desa Wisata
