Pengalaman Menarik Berinteraksi Dengan Alam dan Satwa Liar di Hutan Wisata Sangeh (foto:pers amademika)
Balimemo.com - Hutan Wisata Sangeh adalah destinasi yang menawarkan pengalaman unik dan menyenangkan di tengah alam Bali serta pengunjung akan merasakan keindahan hutan tropis di Pulau Dewata.
Terletak di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, hutan ini dikenal dengan keberadaan pohon-pohon pala raksasa dan populasi monyet yang hidup bebas di dalamnya.
Dengan pohon-pohon pala yang tinggi, populasi monyet yang hidup bebas, dan kehadiran Pura Bukit Sari, Hutan Sangeh memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan dan kekayaan budaya Bali.
Tempat ini cocok bagi mereka yang mencari suasana tenang dan ingin menikmati pengalaman berinteraksi dengan alam dan satwa liar.
1. Sejarah dan Mitos Hutan Sangeh
Hutan Sangeh memiliki sejarah dan mitos yang sangat menarik bagi masyarakat lokal. Menurut legenda, hutan ini adalah bagian dari hutan yang tumbuh dari sebuah pura suci bernama Pura Bukit Sari. Konon, pohon-pohon pala yang ada di hutan ini dipercaya berasal dari Gunung Agung dan berpindah sendiri ke Desa Sangeh. Ada juga mitos bahwa monyet-monyet di Sangeh adalah penjaga pura yang dipercaya sebagai hewan suci oleh masyarakat setempat.
Kepercayaan lokal: Monyet-monyet di Hutan Sangeh sering dianggap sebagai hewan yang memiliki kekuatan spiritual dan dihormati dalam tradisi Hindu Bali. Keberadaan mereka dipercaya membawa keberuntungan dan menjaga kesucian pura.
2. Daya Tarik Hutan Wisata Sangeh
Hutan Wisata Sangeh menawarkan berbagai daya tarik bagi pengunjung yang ingin menjelajahi alam dan budaya Bali. Beberapa hal yang menarik dari Hutan Sangeh antara lain:
• Pohon Pala Raksasa: Hutan ini didominasi oleh pohon pala (Dipterocarpus trinervis), yang memiliki tinggi hingga 40 meter dan diameter mencapai 3 meter. Pohon-pohon ini memberikan suasana yang sejuk dan rindang, menciptakan suasana hutan tropis yang khas.
• Populasi Monyet yang Hidup Bebas: Ada ratusan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang hidup di dalam hutan. Mereka terbiasa dengan kehadiran manusia, dan sering kali berinteraksi dengan pengunjung. Monyet-monyet ini dianggap sebagai hewan suci oleh masyarakat setempat dan dipercaya menjaga kesucian pura.
• Pura Bukit Sari: Di dalam hutan terdapat Pura Bukit Sari, sebuah pura kuno yang didirikan pada abad ke-17 oleh Kerajaan Mengwi. Pura ini masih digunakan untuk upacara keagamaan dan menjadi bagian penting dari kompleks Hutan Sangeh.
3. Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Hutan Sangeh
Ada beberapa aktivitas yang dapat dinikmati pengunjung saat menjelajahi Hutan Wisata Sangeh, antara lain:
• Berjalan-jalan di Tengah Hutan: Pengunjung dapat menikmati berjalan-jalan santai di tengah hutan dengan jalur setapak yang telah disediakan. Pemandangan pohon-pohon pala yang tinggi dan suasana yang sejuk membuat pengalaman ini sangat menyenangkan.
• Berinteraksi dengan Monyet: Pengunjung dapat berinteraksi dan memberi makan monyet-monyet yang ada di hutan. Meskipun monyet-monyet ini cukup jinak, tetap disarankan untuk berhati-hati dan mengikuti petunjuk pemandu atau penjaga hutan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
• Mengunjungi Pura Bukit Sari: Pura ini merupakan tempat yang penting bagi masyarakat lokal dan menawarkan kesempatan untuk melihat arsitektur tradisional Bali serta memahami lebih dalam budaya dan agama Hindu Bali.
• Fotografi Alam: Keindahan hutan dengan pohon-pohon pala raksasa dan monyet-monyet yang aktif memberikan kesempatan bagi penggemar fotografi untuk mengambil foto yang menarik dan unik.
4. Konservasi dan Pelestarian Hutan Sangeh
Hutan Wisata Sangeh tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga merupakan kawasan yang dilindungi untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Beberapa upaya konservasi dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan ini, antara lain:
• Perlindungan Terhadap Monyet: Populasi monyet di hutan ini terus dipantau, dan ada upaya untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan-hewan tersebut. Pemberian makanan tambahan dilakukan secara teratur agar monyet tidak bergantung sepenuhnya pada pengunjung.
• Pengelolaan Kawasan Wisata: Pengelola kawasan menerapkan aturan yang ketat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian hutan, termasuk membatasi jumlah pengunjung jika diperlukan.
• Edukasi dan Kesadaran Lingkungan: Program edukasi bagi pengunjung dan masyarakat lokal terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan hutan dan satwa yang ada di dalamnya.
5. Cara Menuju Hutan Wisata Sangeh
Hutan Wisata Sangeh berlokasi sekitar 20 km dari Denpasar dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30-45 menit dengan kendaraan. Beberapa pilihan transportasi untuk mencapai Hutan Sangeh meliputi:
• Menyewa Mobil atau Sepeda Motor: Wisatawan bisa menyewa kendaraan di kawasan wisata Bali untuk menuju Hutan Sangeh. Jalan menuju Sangeh cukup baik dan mudah diakses.
• Menggunakan Jasa Tur Lokal: Banyak agen perjalanan di Bali yang menawarkan paket tur ke Hutan Sangeh, biasanya termasuk kunjungan ke tempat wisata lain di sekitarnya seperti Ubud atau Taman Ayun.
6. Daya Tarik Lain di Sekitar Hutan Sangeh
Setelah menjelajahi Hutan Sangeh, ada beberapa tempat wisata lain di sekitar yang bisa dikunjungi:
• Pura Taman Ayun: Pura cantik ini terletak di Mengwi, tidak jauh dari Sangeh, dan terkenal dengan taman yang indah serta kolam yang mengelilingi pura.
• Ubud: Ubud berjarak sekitar 30 menit dari Hutan Sangeh dan menawarkan berbagai atraksi wisata seperti sawah terasering Tegalalang, Puri Ubud, dan Hutan Monyet Ubud.
• Air Terjun Nungnung: Terletak di daerah Petang, air terjun ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan suasana yang sejuk, cocok untuk dikunjungi setelah menjelajahi hutan.
TAGS : Alam Satwa Hutan Sangeh Wisata Bali